TAEKWONDO, MENATA EMOSI DAN MENYEHATKAN
Usai jam belajar pk 11.00, siswa TK yang ikut ekskul Taekwondo, sudah siap-siap. Mengenakan baju atasan putih celana putih, dan mengikat sabuk. Ada juga lho yang sudah memakai sabuk kuning.
“Ciat-ciat-ciat”, begitu teriakan mereka di sentong PG samping gedung TK. Ini memang jadwal ekskul Taekwondo untuk anak TK.
Berlatih olahraga, termasuk Taekwondo, sangat dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan emosional anak. Taekwondo baik dilakukan sejak usia dini. Juga sebagai pengisi kegiatan anak dan menjauhkan dari bermain gadget yang tidak perlu.
TAEKWONDO EKSTRAKURIKULER YANG DIMINATI
Meski aslinya dari Korea, kegiatan beladiri Taekwondo salah satu yang disukai karena gerakan-gerakannya sederhana dan bersemangat. Pelatihnya pun ramah dan penyabar.
-
TAEKWONDO UNTUK TK
“Taekwondo dapat diikuti sejak anak usia 4 tahun,” kata pelatih Ari Sukma Karna. Ari disebut Sebem (Korea : Saboeum) panggilan untuk pelatih atau guru Taekwondo.
Untuk jenjang TK, siswa diajari lebih banyak pengenalan dasar Taekwondo, bergerak sambil bermain. Melatih motorik tubuh sejak usia dini akan memberi dampak yang baik bagi pertumbuhan fisik dan emosi anak.
Mulai dengan sabuk putih, dan setiap semester diadakan kenaikan tingkat bersertifikat.
Dalam Taekwondo diberlakukan semua yang mengikuti ujian mendapatkan sertifikat kenaikan tingkat untuk sabuk putih hingga hijau. Sertifikat ini dikeluarkan oleh PBTI — Pengurus Besar Taekwondo Indonesia.
Untuk siswa TK, kesulitannya, meski bisa menerima perintah, tapi sering moody, atau moodnya berubah. Biasanya akan enggan mengikuti latihan. Setelah dibujuk dengan kesabaran, konsentrasinya pulih dan mau bergabung kembali. Kendala lain, sering teman bercanda sehingga mengganggu atau mengurangi konsentrasi.
-
TAEKWONDO UNTUK SISWA SD
Bagi siswa sekolah Semut-Semut the Natural School jenjang SD, tujuan pembelajaran adalah agar lebih semangat belajar dan mengenal Taekwondo lebih jauh lagi.
Materi yang diberikan dikembangkan, dengan tingkat disiplin pun lebih ditingkatkan. Untuk meraih sabuk putih hingga sabuk hijau dipastikan siswa akan meraihnya jika mengikuti ujian tiap semester.
“Orang yang aktif berolahraga lebih baik dalam bergaul dan beradaptasi. Kontrol emosinya akan bagus, karena dalam pelatihan selalu ada pesan untuk tidak melukai atau menyakiti orang lain,” tambah Sebem Ari.
JADWAL
Untuk tahun ajaran 2019 ini:
TK — hari Selasa pk. 12.00 s/d pk 13.00, 1 x seminggu
SD — hari Rabu pk. 14.30 s/d pk. 16.00
Peserta siswa TK ada 25 orang. Dan SD ada 50-60 anak.
MANFAAT TAEKWONDO BAGI ANAK
- Melatih konsentrasi dan kecerdasan
- Berfikir cepat merespon keadaan
- Meningkatkan motorik anak
- Meningkatkan kekuatan dan kecepatan
- Melatih keseimbangan gerak dan harmoni tubuh
- Meningkatkan kesehatan khususnya bagi siswa yang memiliki penyakit bawaan, seperti Asma.
- Melatih sikap disiplin, tepat waktu, dan sikap mandiri serta bertanggungjawab
Disebut dapat meningkatkan kecerdasan, karena peserta menghapal jurus dan gerakan, dalam nama bahasa Korea. Makin tinggi sabuk, makin banyak yang harus dihapal.
Sebagai contoh: chariot (sikap awal berdiri tegak), kyongrei (sikap hormat), montong jirugi (pukulan ke arah perut), elgol jirugi (pukulan ke arah kepala), elgol dolio chagi (tendangan ke arah kepala), montong dolio chagi (tendangan menggunakan punggung kaki ke arah perut).
Semakin tinggi sabuk, semakin banyak hapalan jurus kuda-kuda, pukulan, dan tendangan, yang kesemuanya dalam bahasa Korea.
Menurut Kak Ari, dengan sertifikat ini peserta dapat meneruskan berlatih di berbagai tempat. Dan bagi siswa berprestasi di kejuaraan Taekwondo tingkat nasional, akan memudahkan masuk pendidikan jenjang SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi pada jalur prestasi.
INI DIA PELATIH TAEKWONDO
Pelatih Taekwondo di Semut-Semut ada dua orang. Mereka menangani baik siswa TK maupun SD.
Kak Ari Sukma Karna, 34 tahun. Ia belajar taekwondo sejak SMP di tahun 1996, dan kini memegang sabuk hitam DAN III Internasional.
Didampingi oleh Kak Sri Wahyuni, 30 tahun. Ia juga menyukai belajar taekwondo sejak usia SMP. Kak Yuni memegang sabuk hitam DAN III Internasional.
“Senang mengajar di Semut-Semut. Saya menjadi tempat sharing oleh anak dan orangtua,” kata Sebem Arie.
(IM)