Yuk Ikut Sit-In di Playgrup Semut-Semut
Pengembangan diri yang tepat di masa usia keemasan anak, akan menjadi pondasi bagi perkembangan anak di jenjang pendidikan formal berikut.
“Anak saya aktif. Saya mencari playgrup yang cocok untuk pengembangan dirinya,” kata orangtua calon siswa program Sit-In di sekolah Playgrup di Semut-Semut.
Senin 27/9/2021 itu, ada 27 ananda yang hadir, dengan rentang usia 2 hingga 4 tahun. Tercatat ada 31 calon siswa yang mengikuti program Sit-In (berbayar) ini. Sebelumnya, telah ada yang mengikuti kegiatan Free-Trial. Mereka akan hadir dalam 5 hari kegiatan, berselang. Maklum, kita masih dalam suasana pandemi Covid 19.
Pasca pandemi Covid-19 gelombang kedua telah melandai di Sept 2021, dan rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah, antusiasme ayahbunda menyekolahkan ananda di usia pra sekolah, ternyata cukup tinggi.
Pengembangan diri anak, yang sesuai dengan pola asuh keluarga dan kebutuhan/perilaku anak, kini telah menjadi alasan kuat dalam memilihkan sekolah yang tepat.
Bagi perspektif pendidikan di Semut-Semut the Natural School, ini tentu hal yang menggembirakan. Sebab, orangtua tidak lagi semata berpatokan pada tujuan kecerdasan akademik, lebih ke proses pengembangan diri. Bermakna, orangtua akan terbuka dengan paradigma yang natural, yang menggali potensi sesuai kemampuan dan kebutuhan anak. Juga, akan terbuka bekerjasama dengan sekolah untuk bersama mengembangkan pola asuh yang tepat.
Tujuan Sit In
Memang di akhir sesi Sit-In, dilakukan evaluasi sikap perilaku dan kompetensi calon siswa. Dan penempatan ananda di kelas playgrup yang sesuai dengan usia dan kompetensi nya. Ada kelas Ulat, Kepompong, dan terakhir kelas Kupu-kupu.
Namun lebih jauh dari itu, dengan Sit-In orangtua dapat memahami kondisi sang buah hati, dari sudut pandang pendidikan. Bilamana pola asuh di rumah sudah tepat, tentu akan melegakan orangtua. Namun, bila banyak kompetensi siswa yang seharusnya sudah muncul pada usianya, tapi belum kelihatan, ini dapat menjadi masukan berharga.
Program bagi peserta Sit In Semut-Semut
Playgrup Semut-Semut, dengan pendekatan pendidikan natural, ingin menyentuhkan anak dengan berbagai kegiatan eksplorasi.
Untuk Sit In kali ini, misalnya, selama 5 hari diisi dengan tema berbeda. Yaitu, Sensory Day, Colors Day, Water Day, Cookery Day, dan Windy Day.
Pada “Sensory Day” di hari pertama, misalnya, ananda diajak memberi makan kura-kura, berdoa, bernyanyi bersama, senam, sensory play, dan berkegiatan art.
Selama program akan tampak beberapa hal. Misalnya, terlihat dari keaktifan merespon arahan guru, aktif bertanya,aktif menjawab, mau berkegiatan tanpa didampingi orangtua, dapat melepas/memakai sepatu sendiri, dapat menutup perlengkapan makan. Kebanyakan ananda bersikap malu-malu saat ditanya, dan tidak aktif menjawab.
“Bagi anak yang belum tampak kemandiriannya, akan diberikan pembiasaan saat di kelas regular nanti. Sedangkan yang sudah tampak, akan ditambahkan terus berbagai hal untuk menambah. Adapun soal kecerdasan, akan sejalan dengan meningkatnya sikap kemandirian,” jelas ibu Rosiyanah Handayani, guru di Playgrup Semut-Semut, yang menjadi penanggungjawab kegiatan Sit-In kali ini.
Peran pola asuh di rumah, tentu membentuk sikap ananda. Terlihat, misalnya, anak yang tergantung pada orangtua, orangtua yang terlalu melindungi anak, orangtua yang ikut memberi instruksi pada anak, anak yang belumn bisa diajak berkegiatan kalau masih ada orangtua, atau sebaliknya anak telah yang nyaman ditinggalkan / tanpa pendampingan.
Perilaku-Kompetensi yang Diamati Saat Sit-In di Playgrup Semut-Semut
Beberapa orangtua mungkin bertanya, apa saja perilaku atau kompetensi pada anak yang diamati?
Ada 2 kelompok indikator, yaitu kompetensi sosial-emosi dan kompetensi kognitif-motorik-bahasa.
Dari sosial emosi antara lain diamati tentang:
- Respon anak saat tiba di sekolah
- Ketertarikan anak untuk bergabung dalam kelompok / bermain bersama teman
- Antusiasme saat bermain eksplorasi
- Tidak merajuk atau menangis saat tidak bersama orangtua
- Merespon instruksi guru, aktif atau pasif bertanya
- Mau berlatih menggunakan bahasa untuk mengungkapkan keinginan
- Mau berlatih untuk mengikuti aturan
Adapun untuk kompetensi kognitif, motorik, dan bahasa :
- Mulai mau untuk menyebutkan identitas diri dan orangtua
- Merespon/menjawab pertanyaan guru
- Mengenali warna, bentuk dan ukuran
- Memperlihatkan keseimbangan tubuh saat bermain ketangkasan
- Mengenali nama benda di lingkungan sekitar
Dalam evalusi, muncul penilaian kompetensi anak, seperti TS (Telur Semut -artinya belum terlihat), LS (Larva Semut -sudah mau ikut kegiatan tapi perlu pendampingan orangtua), SK (Semut Kecil -sudah mandiri mau ikut kegiatan tanpa pendampingan), dan SD (Semut Dewasa -sudah bisa mengerjakan sendiri tanpa pendampingan orangtua).
Di akhir program Sit-In, siswa akan membawa pulang hasil kreasi nya. Juga ada reward sebagai kenang-kenangan dan memberi motovasi bagi anak.
Masa prasekolah, adalah bagian dari golden age, atau masa keemasan anak. Pengembangan diri yang tepat di masa keemasan ini, akan menjadi pondasi bagi pengembangan diri anak di jenjang pendidikan formal berikutnya.
Selamat mengikuti Sit-In !
(IM)
Tag:liputan, Sekolah Depok, semutsemut