VISI PENDIDIKAN
Membangun fondasi pada anak didik, yang memiliki aqidah dan akhlakul karimah serta mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan moral secara holistik (terpadu) melalui proses pendidikan yang bernuansa natural.
MISI PENDIDIKAN
- Memberikan pendidikan Aqidah sedini mungkin pada anak didik melalui berbagai pendekatan alamiah dan ilmiah, serta mengikuti taraf perkembangan yang telah dicapai.
- Menanamkan Akhlakul Karimah pada anak didik melalui berbagai pembelajaran secara nyata dan menyentuh langsung materi belajar pada berbagai setting dan situasi pendidikan.
- Mengembangkan berbagai dimensi kecerdasan (intelektual, emosional, sosial dan moral) anak secara holistik, terpadu dan seimbang.
- Mengembangkan suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan anak untuk melakukan aktivitas bermain sambil belajar sesuai fitrah perkembangan anak.
- Menyediakan berbagai fasilitas pendidikan yang menunjang siswa untuk berkembang secara alamiah yang berbasis ke alam.
DIMENSI KETUHANAN :
- IMAN
- ISLAM
- IHSAN
- TAQWA
- TAWAKAL
- SABAR
- SYUKUR
DIMENSI KEMANUSIAAN :
- SILATURAHIM
- UKHUWAH
- PERSAMAAN
- ADIL
- HUSNULDZON
- TAWADHU
- TEPAT JANJI
- LAPANG DADA
- AMANAH
- PERWIRA
- HEMAT
- DERMAWAN
Semut adakah makhluk hidup kecil dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul di dunia, hanya terdapat 40 kelahiran manusia.
Semut adalah salah satu kelompok paling sosial pada genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut koloni, terorganisasi dengan luar biasa baik.
Tatanan organisasi dan spesialisasi mereka begitu maju, sehingga dapat dikatakan, pada segi ini, semut memiliki peradaban yang mirip dengan peradaban manusia.
Meski kecil, semut menjalani hidup secara tertib sempurna.
Teknologi, kerja, gotong royong, strategi, jaringan komunikasi yang maju, hirarki rasional dan cerdik, disiplin, perencanaan kota yang sempura. Dalam bidang-bidang ini, manusia mungkin jarang berhasil. Namun semut selalu sukses !
Al Quran memberi pemahaman menarik pada Nabi Sulaiman AS dan menyebut adanya sistem komunikasi maju di antara semut (QS An Naml : 18 dan ”Keajaiban pada Semut” – Harun Yahya)
Gotong royong adalah jatidiri DNA pada anak bangsa Indonesia, dalam keberagaman multikultural suku bangsa dan agama, yang menjadi pemersatu kekuatan bangsa, agar menjadi bangsa yang besar ke di masa depan.
Kita hanya memiliki satu kali kesempatan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang tak bisa diprediksi oleh siapa pun.
Apa yang harus kita lakukan dengan satu kesempatan ini ?
Anak-anak kita akan menikmati hidupnya di Abad 21, generasi sekarang akan tumbuh dewasa sekitar tahun 2030-2080. Bumi makin padat, ICT makin canggih, maha data, kecerdasan buatan, industri 4.0, sementara daya dukung sumber daya alam makin menipis.
Diperlukan sikap hidup baru yang lebih istiqomah, terbuka, toleran, menghargai perbedaan, lentur dengan penuh perdamaian, agar kehidupan di muka bumi ini dapat dipertahankan.
Dibutuhkan Sekolah dengan pendidikan dan pengajaran yang inklusif dan menghormati pluralisme, pendidikan yang menumbuhkan sikap batin siswa agar mampu melihat kebesaran Allah SWT, dalam diri sendiri dan pada lingkungan hidupnya.
Reformasi pendidikan merupakan suatu keharusan, bila Indonesia ingin menyongsong modernisasi secara utuh. Reformasi pendidikan berarti perubahan yang bermakna dan terencana dalam bidang pendidikan, dengan mengikis habis berbagai kekurangan serta mengenal secara berencana berbagai nilai dan sikap bermutu secara utuh. Reformasi pendidikan merupakan keharusan bagi lahirnya masyarakat madani yang di dambakan bersama.
Pembangunan karakter dan moral anak bangsa dimulai dari pendidikan keluarga, dan proses mengajar yang patut di dalam ruang-ruang kelas, bersama guru yang dinamis dan praksis pendidikan yang maju.
Pendidikan nasional harus dapat menjawab tantangan kebutuhan sumberdaya manusia Indonesia. Menyiapkan generasi milienial menjadi pemimpin bangsa, mampu beradaptasi dan berhasil di tengah persaingan global.
Kurikulum Nasional dengan dan pengayaan pada proses pembelajaran Natural sehingga membentuk proses pendidikan yang memerdekakan, membahagiakan, mencerdaskan, membebaskan menggali potensi dan minat, menguatkan sikap melalui pengajaran dan keteladanan sesuai tahapan, belajar dari alam sekitar, mengakomodasi perbedaan, dan inklusif.
Pendekatan kurikulum nasional dengan pengayaan pada proses pembelajaran natural ini kami sebut sebagai pendidikan natural di sekolah Semut-Semut
- Only Nature Can Nurture Our Innerself.
- Menyediakan pendidikan formal yang memerdekakan anak sesuai potensi dan kecerdasan, serta membangun karakter sesuai nilai-nilai Islami di tengah perubahan dan tantangan abad 21.
- Nilai-Nilai: Pemerdekaan pendidikan, multi kecerdasan (MI), Nilai-nilai Islami (School Beliefs), Student Character, High Order Thinking Skills-HOTs)
- Tahapan Pembelajaran: Penataan Lingkungan (Enviroment), Tata Laku (Behavior), Kebiasaan (Capability), Nilai-Nilai (Values), Identity, Spiritualisme
Tata pertemanan, stop bullying
- Only Nature Can Nurture Our Innerself
- No Child Behind
- Sekolah Unggulan Bukan Pada Inputnya Melainkan Pada Prosesnya
- Esensi Terpenting Dan Tujuan Tertinggi Pendidikan Manusia Adalah Moralitas, Integritas, dan Orisinilitas
- Guru yang open minded, dinamis dan memiliki karakter yang baik, dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa.
- Menerapkan kurikulum nasional yang disusun berdasarkan KTSP dan Kurikulum terpadu 2013 dengan pengembangan proses yang sesuai tahapan dan spirit pemerdekaan pendidikan. Kurikulum disesuaikan dengan cara kerja otak anak-anak, bukan sebaliknya: anak-anak yang harus menyesuaikan kurikulum.
- Komitmen penyelenggaraan Sekolah dengan Visi yang kuat untuk menghadirkan pembelajaran dan pendidikan pemerdekaan dengan paradigma pendidikan baru.
- Materi pembelajaran bukan saja mata ajar inti, melainkan muatan 21st Learning Competencies atau Materi Abad 21 yang berkaitan dengan tema global. Isu Dunia dan moral value/nilai-nilai Internasional yang berlaku, yakni : Keseimbangan ranah akademis dan tata emosi, menghargai ragam budaya dan perbedaan, berfikir kritis (critical thinking), kesadaran lingkungan dan nilai-nilai moral.
- Siswa tak hanya dibekali pemahaman bidang studi inti : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sains, PKN, Studi Sosial, namun juga keterampilan hidup (life skill), methamorphorming, pembelajaran karakter, literasi, serta nilai-nilai moral & School Beliefs.
- Mengakomodasi multiple intellegent atau kecerdasan majemuk, untuk menemukan potensi secara optimal, melalui METODE yang disesuaikan dengan tahapan berfikir siswa.
- Menghadirkan suasana dan interaksi yang memberi dasar pemahaman pada anak, bahwa belajar dan berkomunitas adalah sebuah kebahagiaan.
- Membekali pemahaman secara terus menerus dan konstektual, yang diikat melalui tema-tema yang bersentuhan dengana kehidupan nyata.
- Memberikan stimulasi pembelajaran untuk memperkuat dan mempersiapkan jenjang selanjutnya, sebagai manusia pembelajaran (long life learner). Bukan sekolah yang hanya mempersiapkan anak lulus Ujian Nasional semata.
- Menganut pemerdekaan pendidikan yang dilandasi dengan al hikmah : “Dengan ilmu, hidup menjadi indah. Dengan seni, hidup menjadi indah. Dengan agama hidup menjadi berarti “.
- Menjunjung tinggi PANCASILA, NKRI, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika.
- Mengedepankan pemerdekaan pendidikan melalui pemahaman karakter dan gaya belajar siswa.
- Mengakomodasi dan menggali minat, melalui cara pandang kecerdasan majemuk, modalitas belajar dan Hipokrates Gelanus.
- Pembelajaran aktif, konstektual, koorporatif di tengah suasana dan rasa yang menyenangkan.
- Sekolah inklusi yang meyakini proses mengajar yang patut sebagai the best school is the best process- not the best input.
- Penataan lingkungan pembelajaran (indoor dan outdoor) yang kondusif
- Belajar bersama alam
- Berpusat pada aktivitas anak didik (active learning).
- Belajar dengan melakukan sesuatu (experience learning atau learning by doing).
- Mengembangkan keterampilan/kecakapan hidup (life skill) dan keterampilan memecahkan masalah (problem solving).
- Menggunakan sumber belajar yang fungsional, praktis dan natural.
- Mengembangkan aktivitas permainan edukasi yang bervariatif.
- Evaluasi dengan multi assesmen.
- Taqwa pada Allah SWT
- Memiliki nilai-nilai kehidupan dan pekerti luhur
- Tumbuh seimbang dan berkembang sesuai minat
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
- Bercita rasa seni dan estetika
- Berwawasan global
- Memiliki semangat kebangsaan, kesadaran budaya
- Kepekaan lingkungan
- Mampu bersosialisasi dalam lingkungan yang majemuk