HARI LAUT SEDUNIA 2019, DAN MATERI PEMBELAJARAN KELAUTAN UNTUK SD & SMP
Hari Laut Sedunia 2019, dan Indonesia telah mulai membenahi laut. Kekayaan sumberdaya ikan, kelestarian potensi ekonomi laut, kekuatan maritim, tol laut, dan poros maritim dunia, diperbaiki terus.
Menjawab itu, perlu peran sekolah sebagai pembentuk sumberdaya manusia, mengenalkan pembelajaran kelautan sejak dini, untuk siswa SD dan SMP.
Sekolah harus lebih banyak menyentuhkan narasi maritim dalam pembelajaran, agar siswa peduli terhadap masalah kelautan Indonesia. Kelak mereka yang mengabdi di profesi bidang kelautan ini.
Hari Laut Sedunia, tiap tanggal 8 Juni, jika diperingati oleh sekolah, tentu akan mendekatkan masalah dan potensi laut bagi para siswa.
- Ada 5 wilayah laut dunia terpenting saat ini : Atlantik, Fasifik, dan Hinda (ini tiga utama). Dua lainnya: laut Antartika di Kutub Utara, dan laut Arktik di Kutub Selatan.
- Laut dipandang sebagai tempat sampah, bukan sebagai penunjang utama pangan dan kehidupan. Banyak hewan laut yang mati tersedak atau menelan plastik, seperti penyu atau paus. Juga, tubuh ikan kini mengandung mikroplastik yang berbahaya.
- Polusi laut tidak hanya dari sampah daratan, juga dari emisi udara terutama gas CO2 (karbon dioksida). CO2 disebut gas rumah kaca, penyebab meningkatnya suhu di permukaan bumi.
- Gas C02 menyebabkan keasaman air laut meningkat (ocean acidification). Sejak Revolusi Industri hingga sekarang, keasaman laut telah meningkat hingga 30%.
- Jika tingkat laju keasaman berlanjut seperti ini, pada akhir abad ini ( thn 2100) akan terjadi peningkatan 2,5 kali lipat, atau yang pertama kali terjadi pada bumi sejak 20 juta tahun terakhir. Ini mematikan bagi kebanyakan biota laut.
- Asidifikasi air laut mempengaruhi spesies bercangkang, seperti kerang, tiram, juga terumbu karang di laut dangkal, dan plankton. Lapis terbawah rantai makanan di laut jadi terganggu. Keberadaan hasil laut akan menurun drastis.
- Fungsi laut sebagai pengatur iklim terganggu, terjadi perubahan pola iklim. Badai dan fenomena El Nino atau La Nina makin sering terjadi. Dampaknya, iklim di darat akan berubah, sehingga menggangu panen pertanian.
MENDEKATKAN KELAUTAN SEBAGAI MATERI AJAR
Pendekatan muatan lokal pada kurikulum, memang telah berlaku pada sekolah di dekat laut. Tentu para pelajar di sini telah memahami pentingnya laut bagi kehidupan.
Mungkin, mereka telah diajarkan merawat laut, seperti : membersihkan sampah, menanam mangrove, menanam terumbu karang, mengolah rumput laut, membuat garam, dsb. Juga, menggunakan kulit kerang sebagai peraga berhitung/matematika, atau membuat display kelas bertema hasil laut.
Bagaimana dengan siswa di sekolah perkotaan, yang jauh dari laut?
Yang masyarakat kota justru paling banyak membuang sampah ke saluran air/sungai yang akhirnya mencemari laut?
Untuk sekolah di kota-kota besar, yang jauh dari laut, materi tentang kelautan ini harus dibelajarkan. Agar mereka tak hanya cuma kenal daratan (sawah, gunung, hutan, sungai, danau) tapi juga menghargai kelautan (pantai, laut, pulau, hasil laut, budidaya kelautan).
Ini seiring dengan kebijakan masa depan Indonesia, menjadikan laut sebagai halaman depan bukan tempat sampah lagi. Bahkan lebih jauh menjadikan Indonesia sebagai ‘poros maritim dunia’, sebagai penghasil pangan laut terbesasr, jalur transportasi laut dan kekuatan militer maritim.
TIPS PEMBELAJARAN KELAUTAN
Tentu, setiap kegiatan harus disusun dengan mempertimbangkan berbagai hal: jarak tempuh, waktu, kendala fisik lapangan, perijinan pihak terkait, faktor cuaca, infrastruktur pendukung, keamanan dan kesehatan siswa, jumlah siswa yang terkola tiap program, dan aspek biaya.
Dan yang terpenting, setiap kegiatan harus menarik dan menyenangkan. Sehingga, kegiatan serupa ini akhirnya menjadi pengalaman pembelajaran yang produktif.
Contoh materi pembelajaran kelautan untuk tingkat SD kelas tinggi, maupun SMP, seperti berikut ini:
- Perayaan Hari Laut Sedunia tiap tanggal 8 Juni di sekolah, dengan berbagai aktifitas. Contoh:
- Tugas membuat poster “Jaga Laut dari Sampah (pada mata pelajaran komputer, dengan menggunakan program paint, photoshop, atau coreldraw)
- Pameran Poster anak tentang laut dan hewan laut, dilengkapi caption/narasi
- Lomba mengarang tema kelautan. “Pengalamanku berlibur ke pulau/pantai”
- Pameran Foto Keluarga saat berlibur ke laut, dilengkapi narasi. Tantangan dikerjakan anak bersama ayahbunda di rumah.
- Pameran Foto Bahari, misal hasil jepretan fotografer profesional atau dari lembaga WALHI atau WWF.
- Pemutaran film tema kelautan. Misal, bekerjasama dengan lembaga Oseanografi, atau Bakosurtanal, atau TNI AL.
- Family Gathering. Orangtua dan anak bermain air, dengan tema kelautan.
- Fieldtrip :
- Museum Bahari : melihat sejarah kelautan, dan membuat narasi.
- TPI (Tempat Pelelangan Ikan) : melihat jenis-jenis hasil laut, dan perdagangannya
- Hutan Mangrove: membersihkan pantai dari sampah, dan menanam bakau. Juga mencatat fauna flora hutan mangrove seperti burung, monyet, kepiting, dsb.
- Pelabuhan Kapal Kayu (misal Sunda Kelapa di Jakarta) : mewawancara nelayan atau pekerja kapal
- Pelabuhan Perdagangan antar Pulau. Melihat kegiatan bongkar muat, dan meninjau ke kapal barang, wawancara dengan awak kapal dan nahkoda.
- Kunjungan ke Kapal Perang (juga kapal asing) atau Kapal Latih Dewaruci: melihat teknologi perkapalan modern dan kapal dengan teknologi penangkapan ikan modern
- Penangkaran Penyu. Melihat betapa proses siklus kehidupan biota laut itu begitu panjang dan perlu menjaga kelestariannya.
- Menjalin Sister School dengan sekolah se-jenjang di area pesisir. Secara berkala mengirim siswa berkunjung dan ikut belajar bersama di sana.
- Wisata Bahari atau Bakti Bahari :
- Berkunjung ke pulau dan menginap. Contoh, ke Pulau Pramuka di Kep. Seribu melakukan kegiatan snorkeling (selam permukaan), menanam bakau dan terumbu karang, ke penangkaran penyu, serta kunjungan ke sekolah se-level.
- Kemping di area pantai. Contoh kegiatan: membersihkan pantai dari sampah plastik, menanam bakau, berkunjung ke pelelangan ikan.
- Live in : Desa Nelayan. Tinggal bersama keluarga nelayan selama beberapa hari. Tujuan, membentuk sikap peduli laut, dan mengetahui kondisi ekonomi sosial nelayan. Kegiatan: membantu pembuatan ikan asin, panen rumput laut, panen garam, membersihkan tambak, dsb.
PENGAYAAN MATERI AJAR
Demikian tips materi pembelajaran kelautan untuk tingkat SD (kelas tinggi) dan SMP menyambut peringatan Hari Laut Sedunia tiap 8 Juni.
Inti tujuan pembelajaran kelautan, agar siswa mengenal ekosistem laut, menghargai potensi laut, mengenal dampak sampah bagi laut, serta mengetahui perbedaan kehidupan masyarakat nelayan di pesisir dengan masyarakat urban di perkotaan.
Ide kegiatan pembelajaran kelautan seperti ini memang belum atau kurang tercantum dalam kurikulum nasional, tetapi sekolah boleh melakukan pengayaan.
Sehingga kegiatan wisata atau study tour, yang semula lebih bernuansa rekreatif, dapat dikelola sebagai Aksi Peduli Pantai atau Bakti Bahari.
Jika saja kurikulum sekolah yang padat dapat dilonggarkan sedikit, tentu kunjungan ke pantai/pulau menjadi pengalaman pembelajaran yang sangat berharga.
Siswa, selain cerdas kurikulum, juga terbangun empati akan masalah di matra kelautan. Kelak mereka lah pengelola Laut Indonesia agar tetap lestari. (IM)
featured image: Kapal Latih Dewaruci di event Sabang Sail